Thursday 28 August 2008

Pompa Air tanpa Mesin

BERCOCOK tanam padi tak terpisahkan dengan tersedianya pengairan yang mencukupi. Di musim hujan pemeliharaan padi memang tidak masalah, air malah berlimpah. Namun bila kemarau tiba air menjadi barang berharga dan menjadi rebutan walaupun masih ada sungai, sayang letaknya lebih rendah dari lahan pertanian.

Mengandalkan pada pompa untuk menaikkan air akan terlalu banyak biaya yang diperlukan; apalagi pompa air butuh energi listrik atau bahan bakar minyak. Padahal harga BBM dan listrik terus naik.

Tapi jangan putus asa, masalah itu bisa diatasi. Mengapa tidak mencoba pompa air tanpa mesin (PATM)? Teknologi ini sudah banyak diaplikasikan di beberapa daerah di Tanah Air, seperti di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, Sulawesi, NTB, dan di Provinsi Bali. Pompa air ini lebih dikenal dengan sebutan hidram (hydraulic ram). Jenis pompa air yang betul-betul tidak memerlukan BBM maupun listrik sehingga bisa menghemat biaya operasional.

Kalau tanpa BBM atau listrik, lalu dari mana sumber energinya. PATM atau hidram memanfaatkan tekanan dinamik atau gaya air yang timbul karena perbedaan ketinggian dari sumber air ke pompa. Gaya tersebut dipergunakan untuk menggerakkan katup sehingga diperoleh gaya yang lebih besar untuk mendorong air ke atas.

Cara kerja ram hidrolik ini dimulai dari sumber air yang masuk pipa pemasukan (drive pipe) dan keluar melalui katup pembuangan (waster valve). Gaya dorong air yang masuk ke dalam pompa akan mendorong katup pembuangan ke atas sehingga menutup dan menyetop aliran air dengan sendirinya. Ini berakibat timbulnya daya tekan dalam pipa pemasukan dan memaksa air naik ke pipa pengantar atau pipa pengeluaran (outlet). Kemudian air yang keluar ditampung di bak penampungan. Dari sini selanjutnya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan-lahan pertanian atau keperluan lainnya.

Tekanan tinggi dalam pompa juga akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup pengantar, sehingga katup akan terbuka dan air dari sumber mengalir lagi melalui pipa pemasukan. Siklus ini terjadi berulang-ulang dengan frekuensi yang sangat cepat.

Sebagai gambaran dalam pemasangan; pompa dipasang pada jarak 18 - 24 meter dari sumber air dengan posii lebih rendah, minimal 2 meter dan maksimal 5 meter. Jumlah pompa yang diperlukan juga tergantung pada ketinggian tempat dan luas lahan yang akan diairi. Sebagai pedoman untuk menjangkau ketinggian lebih dari 150 meter dari posisi pompa, sedikitnya dibutuhkan 5 unit pompa.

Hidrolik ram hanya memiliki dua bagian yang bergerak, pegas atau katup "limbah" dan katup cek "pengantar", membuatnya murah untuk dibuat, mudah dirawat, dan sangat handal. Ditambah pipa penghubung untuk pasokan air dari sumber, dan pipa pengantar untuk keluarnya air.

Karena tidak mengonsumsi bensin, solar atau listrik, maka biaya operasionalnya menjadi hemat, dan biaya pemeliharaan pun jadi lebih murah, kalau dihitung-hitung hanya habis sekitar Rp 50.000 per tahunnya, sementara pompa tanpa motor ini bisa beroperasi terus menerus selama 24 jam setiap harinya. Lagi pula dengan masa operasi 10 - 20 tahun hidram bisa dibilang awet. Pompa yang ditemukan pada tahun 1796 oleh orang Prancis bernama Joseph Michel Montgolfier ini pengoperasiannya sangat mudah, petani biasa pun bisa melakukannya karena dijalankan secara manual, walaupun kerja pompa ini otomatis. (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***

Biaya Operasional Hampir Tidak Ada

POMPA air tanpa motor ini cocok untuk irigasi dan pengadaan air baku. Efisiensinya sangat tinggi karena pompa ini tidak tergantung kepada bahan bakar minyak, listrik ataupun oli mesin, hingga dapat beroperasi 24 jam terus menerus.

Walaupun sumber air atau sungai banjir sehingga pompa terendam air, pompa tidak akan rusak. Kelebihan pompa air umurnya ekonomis, sangat tahan lama, bisa mencapai 20 tahun bila dipakai 24 jam terus menerus tanpa henti.

Dapat mengangkat air hingga ketinggian 100 meter arah vertikal, arah horizontal tidak terbatas, debit air yang dipompakan cukup besar dan cocok untuk pertanian dan desa kecil.

Biaya operasionalnya bisa dikatakan hampir tidak ada, dan perawatan dan perbaikan sangat mudah, tidak memerlukan tenaga ahli khusus.

Hanya persyaratan untuk dapat dipasang pompa ini adalah sungai dengan debit air minimal 5 liter/detik. (DS/dari berbagai sumber)***


Cara pembuatan pompa (update), klik di sini.

Photo Source: flickr/wobblyturkey

16 comments:

  1. Selamat Malam,

    Saya ingin bertanya dimana saya bisa mendapatkan Pompa HIDRAM
    Tipe Hydropower
    Merek Hidram

    Terima Kasih

    ReplyDelete
  2. bagus ni....
    bisa kirimi saya cara pembuatanya...???/
    tolong kirim ke wiarno@gmail.com

    ReplyDelete
  3. saya tertarik dengan pompa hidram tersebut. tolong infonya donk dimana belinya? makasih
    jika ada katalog produknya tolong kirim ke email saya ya.. mansyur_kaltim@ymail.com

    ReplyDelete
  4. minta gambar rancangan pompa grafitasi dan cara kerjanya kirim ke email:travel.ssbl@yahoo.co.id

    ReplyDelete
  5. semua pada minta gambar cara membuatnya, mending beli ntar d tiru klu bisa

    ReplyDelete
  6. bolleh tu kalau bisa , serius ni

    ReplyDelete
  7. minta dong gambar rancangan pompa grafitasi dan cara kerjanya kirim ke pempenuk@gmail.com
    mhn info dimana bisa kami peroleh pompa ini dan berapa harganya
    tks

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Artikelnya sangat berguna sekali.....MANTAB!

    ReplyDelete
  10. boleh juga nih idenya, semoga makin bermanfaat bagi pertanian dan perkebunan di indonesia..ijin promo ya pompa air sumur bor tenaga surya

    ReplyDelete