DALAM kurun waktu sepuluh tahun ini, berbagai konflik bersenjata di berbagai belahan bumi, telah memunculkan fenomena yang menarik sekaligus mengerikan, menyangkut kerusakan yang ditumbulkan senjata api sebagai alat perang modern.
Kenyataan, jenis senjata api yang paling merusak dan mematikan dalam perang modern selama ini bukannya disebabkan oleh senjata nuklir, senjata biologis, jet tempur atau tank yang banyak diperkirakan berbagai kalangan. Melainkan jenis senjata kecil nan ringan, senapan serbu. Ini berdasarkan survei tahun 1998 yang dilakukan Komisi Internasional Palang Merah (International Committee of the Red Cross, ICRC).
Jenis senjata kecil dan ringan untuk ditenteng ini merupakan senjata pilihan dalam berbagai konflik internal, alasannya, senjata jenis ini telah digunakan secara luas, harganya relatif murah, sangat mematikan, mudah digunakan dan mudah pengangkutannya.
Berdasarkan data inventori senjata-senjata militer dan polisi di seluruh dunia, negara pemasok sekaligus pembuat utama senjata-senjata personel pasukan modern ini di antaranya Rusia (senapan serbu AK-47 dan peluncur granat RPG-7), Belgia (senapan FAL dan senapan mesin MAG), Jerman (senapan G3), Amerika Serikat (senapan M16), dan Israel (senapan mesin ringan Uzi). Ditambah negara-negara yang ikut membuat (lisensi) berbagai jenis senapan dan turunannya, seperti Korea Selatan, Filipina, Argentina, Brasil, Inggris, Turki, China, Mesir, India, Kroasia, Iran dan banyak negara lainnya.
Senjata kecil yang paling terkenal adalah AK-47 buatan Rusia digunakan di 78 negara, merupakan senapan yang relatif murah dan mudah diproduksi karena tidak tergolong rumit, serta sangat awet. Senjata rancangan Mikhail Kalashnikov ini dibuat dalam jumlah besar (35-50 juta pucuk) di lebih dari 40 negara. Di banyak tempat di dunia, senjata jenis ini dapat dibeli dengan harga tawar-menawar yang murah, sebagai contoh di Angola, sepucuk AK-47 siap pakai dapat diperoleh seharga US$ 15 (sama dengan harga sekarung besar jagung).
Senapan serbu (assault rifle) memang sangat mematikan, sepucuk senapan serbu modern dapat memuntahkan ratusan peluru per menitnya (senapan mesin MAG mampu mencapai 1.000 peluru per menit). Seorang penembak dengan senapan serbu di tangan, dapat membantai lusinan bahkan ratusan orang dalam waktu yang cukup singkat. Dengan kekuatan tembakan luar biasa ini, seorang sipil yang tak terlatih sekalipun--bahkan anak-anak--bisa menjadi "Rambo" yang mematikan.
Senapan serbu terbukti banyak menebar maut. Di bulan Agustus 1990 dalam konflik di Liberia, Afrika Barat, pasukan pemberontak pimpinan Charles Taylor telah membantai 1.000 imigran Ghana dalam tempo satu hari. Sementara selama perang sipil tahun 1999 di Siera Leone diklaim lebih dari 50.000 orang dengan sengaja ini dilukai dan cacat permanen. (Dede Suhaya/sumber: Scientific American)***
Label: teknologi, senjata
No comments:
Post a Comment