Monday 28 July 2008

Pisang Raja Cililin "Semanis" Wajitnya

BERTANAM pisang relatif lebih gampang; sediakan tanah, ambil anak pisang, tanam, lalu biarkan, tidak sampai melebihi satu tahun hasilnya sudah bisa dinikmati. Lagi pula panennya tidak mengenal musim. Begitu juga soal benih tidak jadi masalah.

Dari sekian banyak jenis pisang, salah satu yang paling disukai dan dicari akhir-akhir ini--khususnya di Kota Bandung--adalah jenis pisang raja sere dari Cililin, Kabupaten Bandung. "Dibandingkan dengan pisang raja sere dari Lembang dan dari Banjar, Ciamis, pisang raja sere (cau raja cere--Sunda) dari Cililin lebih manis," demikian penuturan seorang konsumen di daerah Pasirluyu, Kodya Bandung, yang lantas membandingkannya," pisang raja dari Ciamis rasanya asam, dari Lembang sedikit manis, dan dari Cililin lebih manis lagi."

Hal itu dibenarkan Olih Solihin (43), seorang petani pisang di Desa Pasir Meong, 1 km dari Alun-alun Kec. Cililin, Kab. Bandung. "Tak aneh bila harganya pun lebih mahal dibandingkan pisang ambon atau pisang raja bulu," ujar Olih. Bila pisang raja dijual Rp 1.500,00 per sisir, pisang ambon hanya dihargai Rp 600,00 per sisir (harga di tingkat petani).

Bila diamati, pisang raja Cililin, sosoknya tidaklah terlalu istimewa. Bintik-bintik hitam yang tidak merata terlihat di permukaannya, seperti penyakit koreng. Panjangnya sekitar 10 cm. Bentuk pohon ramping agak tinggi, dengan batang dan pelepah daun yang kecil. Satu tandan (turuy) biasanya mencapai 4 sampai 6 sisir pisang.

Seperti ditunjukkan Olih, ciri khas pisang raja sere Cililin, dalam satu tandan, jarak antarsisir renggang dan saling bertolak belakang. Ini sekaligus menandakan pisang raja yang dagingnya manis dan pulen. "Jangan sekali-kali membeli pisang raja yang jarak antarsisir pendek dan seperti terpelintir, ini dipastikan rasanya asam," ujar Olih menasihati.

Apa penyebab pisang raja demikian manis? Padahal petani di sana tidak begitu telaten dalam merawatnya, seperti memupuk dan menyiangi. Secara pasti belum diketahui penyebabnya. Namun kemungkinan kondisi lingkungan sekitar, seperti keadaan tanah dan temperatur sangat mempengaruhi (seperti halnya ubi cilembu). Hal ini dibenarkan Uteng Sulaeman, koordinator PPL/Pengelola BPP Kec. Cililin, ketika "MB" menanyakan hal ini.

Penanaman pisang yang usia tanamnya 9 bulan ini, di Cililin kebanyakan masih secara sambilan, sekadar mengisi lahan kosong di pinggiran-pinggiran tebing di desa-desa Celak, Cikoneng, Lembang, Mukapayung, Kec. Cililin. Namun ada juga satu-dua yang membudidayakannya secara monokultur dan intensif, seperti di Kampung Cisitu, Desa Batulayang, Saguling, juga di daerah Ciomas, Desa Kajati yang masuk Kec. Batujajar.

Dalam memasarkan hasil panennya petani umumnya tidak menjual kepada pedagang pengumpul (bandar), tetapi para pedagang eceran datang sendiri yang lantas menjualnya secara pikulan ke pasar-pasar sekitar Kota Bandung, bahkan sampai ke Bogor dan Jakarta. Peminatnya kebanyakan warga keturunan China. Dari pedagang pikulan, pisang raja sere ini dijual antara Rp 2.000,00 sampai Rp 3.000,00 per kg-nya.

Sebenarnya dengan harga yang relatih mahal itu, disadari betul oleh petani untuk membudidayakan komoditas ini secara serius. Namun para petani ini selalu mengeluhkan masalah bibit yang masih jarang dan serangan hama/penyakit tanaman. Seperti dikeluhkan Olih, pisang raja dalam satu pohon hanya beranak 1 sampai 2 pohon tidak seperti kebanyakan pisang lainnya. Diperparah dengan hama/penyakit yang biasa disebut "muntaber", "daun laja" dan ulam/belatung, yang sukar penanggulangannya. "Pemberantasan hama demikian tidak ada cara lain, selain di-eradikasi (pemusnahan)," tambah Uteng Sulaeman memberi solusi. (Dede Suhaya)***

*Foto: www.iptek.net.id
Maaf ilustrasinya bukan pisang raja sere dari Cililin, tapi dari Purworejo, Jawa Tengah

3 comments:

  1. aduh, jadi kabita sama 'tjau radja tjere' dari cililin. masalahnya dulu waktu kecil saya tinggal di cililin, tepatnya di pasir meong, di rumah kakek saya dikenal bpk iya atau bia. gara-gara kang dede, jadi hoyong ka cililin. wilujeng boboran siam, mohon maaf lahir batin. salam kenal ti surabaya.

    ReplyDelete
  2. Asalamualaikum, bp ibu apakah bp ibumenjual pisang raja bulu, kalo bp ibu menjual pisang raja bulu,tpi yang dempet tolong hubungi saya di no 082319291577
    Brpapun saya akan beli harganya...

    ReplyDelete
  3. Apakah ada yg tau no hp bapak Olih Solihin petani pisang? Ato no hp petani pisang lainnya?Jika ada yg tau bisa hub saya di 0896 3054 8376

    ReplyDelete