Saturday, 21 June 2008
"Hit and Run", Gaya Pestisida Nabati
Satu lagi komponen penting dari konsep pertanian organik ramah lingkungan, yakni pembasmian hama dan penyakit tanaman dengan pestisida nabati.
PEMBASMIAN hama dengan cara pestisida nabati bukanlah konsep baru yang dipicu oleh maraknya pertanian organik akhir-akhir ini. Namun upaya ini telah ada sejak dulu, pestisida nabati lahir dari kearifan nenek moyang kita dalam menyikapi mewabahnya hama dan penyakit tanaman.
Sayangnya, ketika produk kimia beredar luas di pasaran, cara bijak itu pun dikesampingkan. Memang pestisida sintetis ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan efektivitasnya, namun efeknya yang bisa meracuni lingkungan mengembalikan kesadaran kita untuk memanfaatkan unsur-unsur dari alam dalam membasmi organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut.
Sejauh ini pemakaian pestisida nabati aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Inilah keunggulan pestisida nabati yang sifatnya hit and run (pukul dan lari), yaitu bila diaplikasikan akan membunuh hama pada saat itu juga dan setelah itu residunya akan cepat menghilang/terurai di alam. Karena sifatnya yang mudah terdegradasi ini pestisida nabati harus sering disemprotkan pada tanaman.
Alam memang telah menyediakan bahan-bahan pestisida tersebut. Berbagai penelitian membuktikan beberapa tanaman mampu membasmi atau mengusir hama dan penyakit tanaman, bahan-bahan alamiah tersebut hadir dalam jaringan tumbuhan seperti daun, bunga, buah, kulit dan kayunya.
Tercatat ada 2.400 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam 234 famili dilaporkan mengandung bahan pestisida (Ir. Agus Kardinan, MS, Pestisida Nabati, Ramuan & Aplikasi, 1999). Tumbuh-tumbuhan ini dikelompokkan ke dalam: tumbuhan insektisida nabati, tumbuhan atraktan, tumbuhan rodentia nabati, tumbuhan moluskisida nabati dan tumbuhan pestisida serba guna.
Tumbuhan insektisida nabati adalah pengendali hama serangga. Contoh tumbuhan ini di antaranya piretrum (krisan), babadotan, bengkuang, bitung, jeringau, saga, serai, sirsak dan srikaya. Kemudian tumbuhan antraktan (pemikat) yang mampu menghasilkan bahan kimia menyerupai feromon. Di antara jenis tumbuhan ini adalah daun wangi (Melaleuca bracteata L.) serta selasih.
Sementara tumbuhan yang bisa digunakan sebagai pengendali roden (tikus, babi dll) adalah gadung KB dan gadung racun. Untuk jenis tumbuhan moluskisida nabati atau pembasmi moluska bisa dipakai tefrosia, tuba, dan sembung. Sementara pestisida serba guna (insektisida, fungisida, bakterisida, moluskisida, nematisida, dll) bisa diwakili oleh jambu mete, lada, nimba, mindi, tembakau, dan cengkih.
Untuk menghasilkan bahan pestisida nabati siap pakai dapat dilakukan secara sederhana. Pertama, dengan teknik penggerusan, penumbukan, pembakaran, atau pengepresan untuk menghasilkan produk berupa tepung, abu, atau pasta. Kedua, dengan teknik rendaman untuk menghasilkan produk ekstrak. Ketiga, dengan cara ekstraksi menggunakan bahan kimia.
Pestisida nabati dapat dibuat secara sederhana dan mudah dengan biaya murah sehingga dapat menekan biaya produksi pertanian. Dari pengalaman beberapa petani, pemakaian pestisida nabati bisa menekan ongkos produksi sampai 40%.
Mengapa beberapa tumbuhan bisa bersifat pestisida? Ini terletak pada zat aktif yang dikandung tanaman tersebut. Sebagai gambaran adalah tanaman nimba (Azadirachta indica). Tanaman ini mengandung bahan aktif azadirachtin, meliantriol, salannin, dan nimbi. Kombinasi bahan aktif ini disinyalir mampu mengurangi serangan ulat tanah Agrotis epsilon, belalang, aphids, dan ulat grayak Spodopthera exigua. Nimba mempengaruhi reproduksi, penolak, penarik, antimakan, dan menghambat perkembangan hama serangga. Total ada sekitar 40 jenis serangga yang bisa ditanggulangi nimba ini.
Di balik kecantikan bunga krisan (Chrysantemum cinerariaefolium) ada potensi untuk mengganyang hama lalat. Rahasianya terletak pada zat piretrin yang bersifat racun. Sebanyak 25 g serbuk krisan yang dilarutkan dalam 10 l air, kemudian dicampur dengan 10 cc deterjen cair atau sabun colek. Setelah diendapkan semalam dan disaring kain halus, semprotan larutan ini mampu membunuh hama kubis dalam 24 jam.
Zat aktif piretrinnya mampu merusak sistem saraf hama. Zat itu bekerja sangat cepat (rapid in action) dan menimbulkan gejala kelumpuhan yang mematikan.
Semprotan air perasan daun picung, suren, dan biji nimba bisa menjadi alternatif dalam mengusir wereng.
Menurut literatur, picung (Pangium edule) mengandung minyak atsiri beracun yang digunakan sebagai insektisida nabati. Sementara suren (Toona sureni) kaya akan kandungan surenon, surenin, dan surenolakton yang berperan sebagai penghambat pertumbuhan, insektisida, dan antifeedant (penghambat daya makan) terhadap larva serangga. Bahan ini juga terbukti sebagai repellant (pengusir) nyamuk.
Nimba, bunga krisan, picung, dan suren hanya sebagian dari jajaran "si pembasmi kejahatan" itu. Tentunya masih banyak lagi dan tidak akan cukup untuk diuraikan dalam tulisan pendek ini, sebagai pengetahuan beberapa tumbuhan itu didaftar di bawah ini. (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***
Si Penebar Maut Itu
DAUN brotowali bisa mengatasi lalat buah, bila ditambah kecubung wulung dapat mengendalikan ulat grayak atau hama penggerek batang.
Nimba pembasmi ulat tanah Agrotis sp, belalang, aphids, dan ulat grayak
Daun mimba dan sirih mengatasi antraknosa pada cabe merah
Larutan/parutan jahe, cengkeh untuk mengusir serangga, mengatasi Plutella xylostella pada kubis
Umbi bawang putih dan bawang merah bisa mengendalikan serangan ngengat dan kupu-kupu, Alternaria porii, dan layu fusarium.
Daun mindi mengatasi ulat grayak Spodoptera sp. dan ulat daun Plutella xylostella
Daun cocor bebek menanggulangi larva ulat daun Plutella xylostella
Daun dan biji suren bisa membasmi walangsangit, hama daun Eurema sp
Akar dan daun serai wangi ampuh terhadap aphids dan tungau
Daun babadotan membasmi ulat
Daun cengkih sebagai fungisida
Umbi gadung memberantas aphids, tikus
Buah maja untuk mengusir walangsangit
Buah mengkudu sebagai larvasida
Kulit batang pasak bumi musuhnya lalat buah
Daun tembakau ampuh terhadap aphids
Teh basi untuk mengusir semut.
(DS/berbagai sumber)***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bisa dicarikan cara/metode ekstraksinya? saya sedang cari data bgm mengekstrak-nya, kemudian dapat disimpan dalam bentuk kering. Karena untuk pembuatan sistem fermentasi/pelarutan dengan air, harus selalu baru sehingga setiap kali membutuhkan harus dibuat lagi segar. Adakah cara supaya dapat awet disimpan? sehingga sekali buat bisa digunakan untuk beberapa minggu aplikasi.
ReplyDeleteThanks
Wisnu
Sekarang banyak iklan dari penggunaan pestisida yang aman..tidak menempel dikain dan tidak menimbulkan batuk..apakah benar itu faktanya. klo menempel dibaju insektisida tsb...residu berapa lama
ReplyDeleteahmedisfa@yahoo.com
formulasi untuk diseases complex bagaimana?
ReplyDeleteformulasi untuk diseases complex bagaimana?
ReplyDeletecara pembuatan pestisida nabati dan berapa lama pestisida ini dapat bertahan (bulan/tahun)
ReplyDeletecara pembuatan pestisida nabati dan berapa lama pestisida ini dapat bertahan (bulan/tahun)
ReplyDeleteterimakasih informasinya sangat bermanfaat sekali Walatra Jelly Gamat G Sea
ReplyDelete