Friday 23 May 2008

Komputer Multimedia Dalam Genggaman



LEBIH dari sepuluh tahun belakangan ini, konvergensi telah menjadi "impian" para pembuat telefon bergerak, pengembang software, maupun penggunanya. Telah banyak retorika yang dilontarkan berbagai perusahaan seperti Nokia, Samsung, dan Motorola, yang menjanjikan sebuah komputer multimedia hadir di dalam genggaman konsumennya.

Untungnya, retorika para pabrikan itu ternyata bukanlah omong kosong belaka, "impian" itu tidak akan lama lagi terwujud. Paling tidak, tanda-tandanya sudah tampak pada telefon seluler (HP) keluaran terbaru yang kaya fitur canggih semacam kamera, musik, GPS, Wi-Fi, dan sebagainya.

Konvergensi awal ini juga bisa diamati pada peranti superkomplet seperti PDA atau smartphone, bahkan HP cerdas ini disebut-sebut sebagai transisi dari perangkat komunikasi suara ke komputer multimedia. Dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, angka penjualannya diharapkan bisa menyalip komputer laptop. Tengok HP N96 dari Nokia dan seri 905 dari NTTDoCoMo. Kedua smartphone ini telah memiliki power yang sama dengan laptop keluaran tahun 2000.

Tahun lalu Nokia berhasil menjual hampir 200 juta HP kamera dan sekitar 146 juta HP musik, menjadikan perusahaan dari Finlandia ini sebagai penjual kamera digital dan pemutar MP3 terbesar di dunia.

Dalam tahun-tahun mendatang perusahaan ini memprediksi penjualan sebanyak 35 juta HP yang dijejali fitur GPS (Global Positioning System). Sistem navigasi pribadi ini akan menjadi fitur mutakhir yang diadaptasi ke dalam sebuah HP.

"Perangkat yang dikonvergensi tak akan terpisahkan dengan Anda dan akan selalu terhubung," ujar Olli-Pekka Kallasvuo, kepala eksekutif Nokia dalam kesempatan Mobile World Congress di Barcelona, baru-baru ini.

Konvergensi, seperti ditegaskan oleh Nigel Clifford, Kepala Eksekutif Symbian, adalah menyatunya berbagai fungsi media dalam sebuah alat. "Seluruh perangkat tunggal seperti pemutar MP3, kamera digital, dan GPS, akan menyatu ke dalam sebuah HP. Kami akan menuju pada tahap di mana HP akan menjadi sesuatu yang lain," ujarnya.

Tahun lalu, sistem operasi Symbian berhasil dikapalkan pada 188 juta HP dan sepertiganya sudah dilengkapi fitur GPS. "Kami melihat telefon bergerak sedang berevolusi ke arah perangkat multifungsi yang didukung oleh perusahaan elektronik rumah tangga, hiburan multimedia dan aplikasi perusahaan, seluruhnya menyatu," ujar Luis Pineda dari Qualcomm, perusahaan pembuat chip HP terkemuka.

Namun, proses menuju konvergensi tidak serta-merta akan terwujud begitu saja, kemunculannya akan dipicu oleh kombinasi di antara software, layanan, dan perangkat keras (hardware).

Untuk mendukung sebuah konvergensi diperlukan perangkat keras dengan performa tinggi. Mengantisipasi hal ini, Qualcomm telah menyiapkan sebuah chip berkecepatan 1 GHz yang akan menggebrak pasar HP akhir tahun ini, tepat tujuh tahun setelah chip dekstop pertama mampu memecahkan rintangan gigahertz ini. Chipset Snapdragon 1 GHz buatan Qualcomm ini untuk pertama kalinya akan dijajal sejumlah handset terkenal, termasuk Samsung dan HTC.

Selain "daya kuda" yang akan dimiliki Snapdragon, juga akan dilengkapi dengan fitur-fitur yang didedikasikan pada prosesor aplikasi, juga kemampuan untuk menangani foto-foto digital beresolusi 12 megapiksel dan lebih dari 720p citra video definisi tinggi.

"Multicore"

Lebih dari 90 persen HP di dunia ditenagai oleh teknologi yang diciptakan oleh perusahaan Inggris, ARM. Ia merancang arsitektur chip berdasarkan lisensi dari para pembuat semikonduktor seperti Qualcomm dan Broadcom.

Sebuah HP masa depan akan dituntut lebih pada tenaga pemrosesannya, untuk membangun chip-chip dengan pemrosesan lebih besar tidak begitu saja mulus dalam mewujudkannya.

"Bila Anda mengamati sebuah HP, pertama kali yang Anda harus lakukan adalah memangkas casing baterainya. Ini diperlukan agar bisa masuk ke dalam saku, sementara handset ini pun dituntut bekerja setiap hari bukan lagi jam-jaman," ujar Ian Drew dari ARM.

"Ketika Anda mulai menambahkan pengalaman multimedia --seperti grafik 3D, video, dan game-- ada dua cara yang harus dilakukan, ganti dengan prosesor yang lebih besar atau buat chip multicore, di mana Anda bisa mematikan salah satu prosesor ketika Anda tidak membutuhkannya," ujar Drew.

Baru-baru ini, ARM telah mempertunjukkan sebuah arsitektur chip yang disebut Coretex A9, yang menawarkan empat core (prosesor) dalam sebuah chip tunggal. Untuk HP masa depan, Symbian tengah menjalin kerja sama dengan ARM dalam memanfaatkan teknologi multicore ini.

"Anda bisa menggunakan banyak pemrosesan bila Anda memerlukannya. Akan tetapi, bila tidak memerlukannya Anda bisa menurunkan daya salah satu core-nya," ujar Clifford.

Menurutnya, multiprocessing secara simetris (symmetrical multiprocessing, SMP) semacam ini akan memacu aplikasi-aplikasi HP generasi mendatang. Tidaklah mengherankan bila para vendor silikon mengamati dengan sangat serius bagaimana mereka memadukan SMP ini.

Fitur "game"

Fitur game juga tidak luput dari sentuhan HP generasi mendatang. Di masa depan, kemampuan game dari handset secara cepat akan diperbaiki, dunia permainan akan menjadi fitur berikutnya yang akan luruh ke dalam HP. "Ini akan menjadi salah satu perangkat tunggal yang akan mulai merasakan tekanan dari HP," ujar Clifford.

Saat ini, akselerasi grafis 3D telah menjadi standar untuk kebanyakan HP dan para spesialis di bidang ini, seperti Nvidia telah memberikan kontribusinya di pasaran. Chip APX 2500 dari Nvidia memiliki cukup akselerasi grafik 3D untuk menjalankan game Quake 3, sebuah game PC keluaran 1999, pada HP.

Para pemilik handset juga kini mulai mendambakan sebuah pengalaman online yang sama seperti yang dirasakan para pengguna PC desktop. Web 2.0, jejaring sosial dan situs berbagi video, berharap menjadi bagian dari keseharian HP mereka.

"Namun, Anda memerlukan kemampuan menarik data. HP generasi mendatang memerlukan gelombang radio dengan performa tinggi, memiliki kecepatan data tinggi yang akan mengantarkan konten online ini ke hadapan Anda," ungkap Drew dari ARM.

Symbian kini tengah mengembangkan teknologi yang disebut Freeway untuk memberikan HP kemampuan meluncur secara mulus di antara jaringan nirkabel, dan jaringan sel seperti 3G dan 4G.

Ada sekitar tiga miliar pengguna HP saat ini di seluruh dunia. Sementara itu, jumlah peralatan yang bisa akses internet juga naik secara cepat. Tak dapat dimungkiri, masa depan web sesungguhnya ada pada perangkat bergerak. Dan dengan tidak adanya perusahaan yang mendominasi di arena ini, perlombaan pun akan sangat ketat. (Dede Suhaya)***

Tulisan ini pernah dimuat di HU Pikiran Rakyat

No comments:

Post a Comment