Thursday, 7 February 2008

Benarkah Blackle Hemat Energi?


ANDA mungkin sudah terbiasa menggunakan mesin pencari Google untuk mencari informasi di belantara internet. Keandalan search engine yang satu ini memang tidak perlu diragukan lagi. Coba Anda ketikan satu kata apa saja, Google akan segera menampilkan situs-situs yang mengandung kata tersebut dari tempat tersembunyi sekalipun. Dengan tampilan yang begitu sederhana (didominasi latar belakang putih), www.google.com saat ini tercatat sebagai situs paling populer di jagat internet, sementara posisi kedua dan ketiga ditempati Yahoo! dan MSN.

Akan tetapi pernahkah Anda mencoba Google versi hitam? Kalau belum coba kunjungi alamat situs www.blackle.com, situs ini nyaris serupa dengan Google, bedanya ada pada tampilan. Kalau Google berwarna dasar putih, Blackle latar belakangnya berwarna hitam dengan teks abu-abu. Jarang sekali sebuah situs pencari berlatar belakang hitam pekat dengan teks abu-abu. Apa motif di balik peluncuran search engine unik ini?

Pemilihan warna latar belakang hitam pada situs Blackle bukannya tanpa alasan. Hal ini ada kaitannya dengan kampanye ramah lingkungan di dunia maya. Blackle merujuk pada fakta bahwa tampilan dari berbagai warna akan mengonsumsi sejumlah energi yang berbeda dari sebuah monitor komputer. Para pembuat Blackle mengutip studi yang dilakukan Roberson pada tahun 2002, yang menguji berbagai monitor CRT dan LCD dan menemukan bahwa layar yang seluruhnya hitam mengonsumsi sedikit energi dibanding layar yang seluruhnya berwarna putih.

Menurut situs gelap ini, ketika sebuah monitor menampilkan website berwarna putih, komputer harus mengeluarkan daya sekitar 74 watt. Sementara itu, dengan halaman berwarna hitam hanya memerlukan daya 59 watt. Dengan sedikit berhitung, berapa energi yang bisa dihemat oleh sebuah situs dengan lalu lintas yang padat seperti Google bila beralih ke format hitam.

Setiap hari sekitar 200 juta pengunjung membuka situs Google dan melakukan pencarian. Bila diasumsikan setiap pengunjung nongkrong di situs ini sekitar 10 detik, ini berarti Google diakses sekitar 550.000 jam setiap harinya di banyak komputer. Bila seluruh user menjalankan Google dalam mode layar penuh, pengalihan ke latar belakang hitam (pada sebuah monitor CRT) akan menghemat daya total 15 watt. Dalam skala global akan terjadi penghematan sebesar 8,3 megawatt-jam per hari, atau sekitar 3.000 megawatt-jam setahun. Bila sekitar 25 persen monitor CRT masih digunakan di seluruh dunia, bayangkan berapa energi dan dolar yang bisa dihemat.

Blackle adalah versi custom mesin pencari Google yang dikembangkan oleh Heap Media dari Australia, namun situs ini bukan sepenuhnya milik Google Inc., hal ini pun terlihat dari beberapa fitur Google yang tidak terdapat pada Blackle. Gagasan dibuatnya Google hitam ini terinspirasi dari sebuah blog, yang menaksir bahwa sebuah Google yang berlatar hitam akan menghemat daya sebesar 750 megawatt-jam setiap tahunnya, untuk itulah dengan sengaja pihak Blackle menaruh hitungan jumlah watt-jam yang telah dihemat di situsnya, mereka mengklaim para pengguna Blackle telah berkontribusi untuk penghematan tersebut.

Lantas, benarkah apa yang diklaim Blackle sesuai dengan kenyataannya? Apakah benar situs Blackle bisa menghemat energi dibanding situs Google yang berlatar putih?

Sejak diluncurkan di awal tahun 2007, pendiri situs ini mendapat banyak kritikan, di samping pujian. Salah satu kritikan datang dari Darren Yates, seorang wartawan teknologi yang banyak mengulas masalah perangkat keras komputer. Lulusan Universitas Macquarie, Sydney, Australia ini menguji coba sejumlah monitor jenis tabung sinar katoda (CRT ) dan monitor jenis peraga kristal cair (LCD), dan menemukan bahwa energi yang dihemat oleh monitor-monitor CRT tidak sesuai dengan yang diklaim oleh blog yang menginspirasi Blackle, angkanya cukup kecil hanya 7 watt. Sementara itu pada pengujian monitor LCD ketika membuka situs hitam Blackle malah menunjukkan peningkatan sejumlah kecil energi yang digunakan.

Kebanyakan pengritik tidak yakin akan adanya penghematan energi pada situs Blackle, malahan mereka komplain dengan tampilan halaman web hitam milik Blackle yang sulit dibaca. "Bila Anda memiliki monitor CRT tua, dengan tampilan layar hitam memang akan menurunkan jumlah energi yang digunakan, tetapi bila Anda memiliki layar datar LCD, itu tidak ada bedanya," ujar Sian Berry dari Green Party. "Tapi berapa banyak orang atau pelaku bisnis yang masih menggunakan monitor CRT tua saat ini?" tambahnya.

Telah banyak dilakukan uji coba untuk membuktikan teori yang dianut para pendiri Blackle dan hasilnya, keuntungan penghematan daya itu tidak ada. Seorang pakar lingkungan yang menginspirasi Google hitam, Mark Ontkush, dalam blognya mengalkulasi ulang besarnya penghematan dengan Google hitam dan menyimpulkan, "Google hitam membuat penghematan begitu kecil atau tidak ada perbedaan ketika Anda menggunakan monitor LCD".

Toby Heap, dari pihak Blackle, melakukan pembelaan terhadap berbagai kritikan tersebut, di dalam blog-nya ia menulis, "Kami percaya ada nilai dalam konsep itu, bila penghematan energi jumlahnya kecil, itu akan bertambah semakin besar. Masalahnya bukan mengenai berapa banyak energi yang dapat dihemat, tetapi mencoba menyadarkan orang untuk berpikir mencari cara lain menghemat energi dan membuat sedikit perubahan menghemat energi." (Dede Suhaya/dari berbagai sumber)***

Foto dari Flickr.com

No comments:

Post a Comment