PENGUJIAN untuk memprediksi kapan seorang wanita akan memasuki masa menopause, semakin dekat dicapai para ilmuwan dari Universitas Exeter Peninsula Medical School, dan Institut Kanker, Inggris, menurut sebuah artikel yang diterbitkan jurnal ilmiah Human Molecular Genetics yang dilansir Medical News Today, Senin (18/10). Mengetahui kapan tahun reproduksi akan berakhir berdampak besar pada keluarga berencana, kata para peneliti, terutama karena kecenderungan saat ini memiliki anak di kemudian hari.
Penelitian ini merupakan bagian dari Breakthrough Generations Study, sebuah penelitian yang melibatkan 100.000 perempuan Inggris yang bertujuan untuk menyelidiki penyebab kanker payudara. Selama empat dekade mendatang diharapkan bisa menentukan apakah faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan mempengaruhi berjangkitnya kanker payudara.
Para ilmuwan menguji empat gen yang diketahui terkait dengan menopause. Dua ribu perempuan yang telah memasuki menopause dini, dibandingkan dengan 2.000 perempuan yang belum mengalami menopause dini, dengan usia dan etnis yang sama,
Para peneliti menemukan bahwa empat gen semuanya terpengaruh menopause dini dengan caranya sendiri, dan masih banyak lagi sehingga semuanya muncul. Mereka menambahkan bahwa temuan mereka membantu menjelaskan mengapa beberapa perempuan masuk masa menopause dini.
Seperti diketahui, perempuan yang memasuki menopause dini memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ketidaksuburan, jantung, dan osteoporosis, dan risiko rendah terkena kanker payudara.
Dr Anna Murray, yang memimpin studi ini, mengatakan: "Diperkirakan bahwa kemampuan seorang wanita untuk hamil menurun pada rata-rata sepuluh tahun sebelum ia mulai menopause. Oleh karena itu, mereka yang ditakdirkan untuk memiliki menopause dini dan menangguhkan kelahiran sampai usia 30-an mereka lebih cenderung memiliki masalah kehamilan."
Temuan ini adalah tahap pertama dalam mengembangkan tes genetik yang mudah dan relatif murah yang dapat membantu satu dari 20 wanita Inggris yang terpengaruh menopause dini.
Prof Anthony Swerdlow, peneliti dari "Breakthrough Generations Study" mengatakan: "Kami telah membuat langkah yang bernilai untuk membantu para wanita di seluruh negeri mengidentifikasi dan memprediksi apakah mereka beresiko menopause dini. Hal ini pada gilirannya memungkinkan mereka untuk membuat keputusan tentang kesuburan mereka di masa depan."
"Kami tidak bisa membuat temuan tanpa 100.000 wanita yang berpartisipasi dalam Breakthrough Generations Study. Kami berharap banyak kemajuan medis yang akan dilakukan selama 40 tahun ke depan sebagai konsekuensi penelitian," ujarnya menambahkan.***
foto: http://kangenwatercure.com
No comments:
Post a Comment