MESKIPUN angin puting beliung biasanya terjadi pada saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya, tetapi angin tersebut dapat juga terjadi pada musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah tertentu, biasanya di dataran rendah, harus mewaspadai kemungkinan terjadinya puting beliung di daerah mereka. Hal itu diungkapkan peneliti dan ahli prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Ani Hanifah kepada "PR" di Bandung, Kamis (7/1).
Menurut Ani, BMKG tidak dapat memprediksi terjadinya puting beliung. Akan tetapi, menurut dia, ada sejumlah pertanda yang dapat diamati secara kasatmata saat angin puting beliung akan datang. Cirinya, satu sampai tiga hari sebelum angin tersebut muncul, cuaca begitu terasa panas dan pada malam hari udara membuat gerah. Kemudian pada saat puting beliung akan muncul, pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB awan terlihat cerah, tetapi dalam waktu cepat berubah menjadi abu-abu ditandai dengan terbentuknya awan cumulus nimbus (CB) yang bentuknya menjulang tinggi. "Jika sudah melihat pertanda demikian, berarti puting beliung akan segera terjadi," ujar Ani.
Secara lokasi, angin tersebut sering terjadi di daerah yang vegetasinya kurang dan dataran rendah, seperti di Karawang, Purwakarta, serta sebagian daerah Bandung selatan dan Kab. Bandung. "Angin puting beliung tidak akan terjadi di lereng gunung dan daerah yang vegetasinya banyak," ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat di lokasi yang rentan terjadi puting beliung harus berhati-hati. Dalam hal ini, bagian rumah yang rapuh harus segera diperbaiki. Jika ada sejumlah pohon yang terlihat sudah rapuh, harus segera ditebang. Pasalnya, angin puting beliung dapat merobohkan pohon-pohon tersebut.
Berdasarkan prakiraan cuaca untuk Januari ini, intensitas hujan di Kota Bandung masih dalam kategori normal, yakni sekitar 200-300 milimeter. Pada bulan sebelumnya, intensitas curah hujan rata-rata 230,8 milimeter. "Juga masih dalam kategori normal," ujarnya.
Akan tetapi, menurut Ani, pada Februari nanti diperkirakan hujan akan mencapai puncaknya. "Ini hanya untuk Bandung karena setiap daerah punya curah hujan berbeda-beda. Di Bandung normal, tetapi di daerah lain bisa tinggi," tuturnya.
Menghadapi musim hujan yang di sejumlah daerah juga diselingi angin puting beliung, BMG Bandung meminta masyarakat agar selalu berhati-hati. Namun, sampai saat ini, kata Ani, hujan yang terjadi di Bandung masih normal. Adanya banjir di sejumlah daerah disebabkan kondisi lingkungan dan geografis wilayah tersebut.
"Misalnya di Bandung selatan, hujan besar sebentar saja dapat menyebabkan banjir," katanya. Oleh karena itu, menurut dia, pelestarian lingkungan perlu dilaksanakan sejak jauh hari sebelumnya, misalnya menyiapkan rumah dengan struktur bangunan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang sering dilanda banjir. (Sumber: Pikiran Rakyat)***
Foto: detiknews.com
Menurut Ani, BMKG tidak dapat memprediksi terjadinya puting beliung. Akan tetapi, menurut dia, ada sejumlah pertanda yang dapat diamati secara kasatmata saat angin puting beliung akan datang. Cirinya, satu sampai tiga hari sebelum angin tersebut muncul, cuaca begitu terasa panas dan pada malam hari udara membuat gerah. Kemudian pada saat puting beliung akan muncul, pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB awan terlihat cerah, tetapi dalam waktu cepat berubah menjadi abu-abu ditandai dengan terbentuknya awan cumulus nimbus (CB) yang bentuknya menjulang tinggi. "Jika sudah melihat pertanda demikian, berarti puting beliung akan segera terjadi," ujar Ani.
Secara lokasi, angin tersebut sering terjadi di daerah yang vegetasinya kurang dan dataran rendah, seperti di Karawang, Purwakarta, serta sebagian daerah Bandung selatan dan Kab. Bandung. "Angin puting beliung tidak akan terjadi di lereng gunung dan daerah yang vegetasinya banyak," ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat di lokasi yang rentan terjadi puting beliung harus berhati-hati. Dalam hal ini, bagian rumah yang rapuh harus segera diperbaiki. Jika ada sejumlah pohon yang terlihat sudah rapuh, harus segera ditebang. Pasalnya, angin puting beliung dapat merobohkan pohon-pohon tersebut.
Berdasarkan prakiraan cuaca untuk Januari ini, intensitas hujan di Kota Bandung masih dalam kategori normal, yakni sekitar 200-300 milimeter. Pada bulan sebelumnya, intensitas curah hujan rata-rata 230,8 milimeter. "Juga masih dalam kategori normal," ujarnya.
Akan tetapi, menurut Ani, pada Februari nanti diperkirakan hujan akan mencapai puncaknya. "Ini hanya untuk Bandung karena setiap daerah punya curah hujan berbeda-beda. Di Bandung normal, tetapi di daerah lain bisa tinggi," tuturnya.
Menghadapi musim hujan yang di sejumlah daerah juga diselingi angin puting beliung, BMG Bandung meminta masyarakat agar selalu berhati-hati. Namun, sampai saat ini, kata Ani, hujan yang terjadi di Bandung masih normal. Adanya banjir di sejumlah daerah disebabkan kondisi lingkungan dan geografis wilayah tersebut.
"Misalnya di Bandung selatan, hujan besar sebentar saja dapat menyebabkan banjir," katanya. Oleh karena itu, menurut dia, pelestarian lingkungan perlu dilaksanakan sejak jauh hari sebelumnya, misalnya menyiapkan rumah dengan struktur bangunan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang sering dilanda banjir. (Sumber: Pikiran Rakyat)***
Foto: detiknews.com
No comments:
Post a Comment