Thursday 17 July 2008

Album Foto di Era Digital

IRMA tiba-tiba mengurungkan niatnya untuk membeli sebuah kamera digital mungil yang sudah lama diidamkannya. Ia pikir, bagaimana nanti kalau sudah jepret sana jepret sini, hasilnya tidak bisa disimpan dalam sebuah album untuk diperlihatkan pada teman-teman sekampungnya. Namun kemudian ia teringat rekomendasi Anto, "Kalau mau beli kamera sekalian yang digital saja, Ma!" saran teman prianya yang jago komputer itu. "Selain praktis, mudah digunakan, juga tidak boros biaya untuk membeli filmnya."

Memang setelah era kamera digital melanda dunia, keperluan untuk membuat sebuah album foto, layaknya hasil jepretan dengan kamera berbasis film, sepertinya tidak pernah terpikirkan di benak kita, mungkin karena saking terpesonanya pada kehebatan sebuah kamera digital. Padahal album-album foto digital atau software untuk menampilkan foto digital di komputer sudah lama tersedia, tinggal pilih, mau beli atau gratisan?


Kalau rajin kita browsing di internet, anda bisa menemukan berbagai aplikasi untuk membuat album foto digital. Coba saja buka situs web www.download.com, kemudian ketik di kotak Search: "photo album digital". Tak lama kemudian akan tampil daftar dari aplikasi tersebut, disertai ukuran file, komentar pembuat, dan pendapat para pemakai. Aplikasi-aplikasi yang terdaftar itu bisa didownload dan sepenuhnya free to try alias "gratis untuk mencoba."


Sebagai contoh, hasil search Mitra Bisnis menghasilkan seratus lebih sofware album foto, di antaranya Picstore Digital Photo Album 1.0, Paint Shop Photo Album 5.0, AcsSoft Photo Album & Media Manager 7.0, Photo Album Studio 2.0, Photo Album 6.0.5, Virtual Album - Photo Album Software 3.0, Photo Album Deluxe 1.0, Instant Photo Album 1.2, Photo2Album 8.23, CyPics 3.6.1, DigiPhoto Gallery 2.51, PhotoFinish, dan Picasa. Yang terakhir ini cukup populer dan bisa di-download di mesin pencari Google (www.google.com).


Mendownload file Picasa tidak terlalu banyak memakan waktu, karena ukuran file-nya hanya 3,6 MB, begitu juga cara menginstallnya sangat mudah dan cepat. Begitu selesai diinstall kemudian launching, program ini akan langsung men-scan seluruh format foto yang ada di di dalam harddisk PC, dan serta merta menampilkannya untuk anda. Tampilannya cukup menarik berkesan lembut dengan tombol-tombol interface tiga dimensi, yang jelas dan user friendly.


Picasa dari Google ini bisa menampilkan banyak format foto, seperti JPEG, TIFF, BMP, GIF, PSD, PNG serta file-file video seperti AVI, MPG, ASF, WMV. Dan yang cukup menarik, Picasa bisa memperdengarkan lagu-lagu MP3 ketika fitur slideshow dijalankan.

Untuk mentransfer hasil jepretan kamera digital, software ini memiliki fitur Import dengan ikon sebuah kamera. Bila kamera digital sudah terpasang melalui kabel data ke USB komputer, anda tinggal mengklik tombol ini, seketika foto-foto dari kamera "mengalir" bak ditumpahkan. Melalui fitur ini juga, foto-foto yang jelek atau yang dobel bisa dibuang, agar tak menjejali ruang harddisk.


Setelah foto-foto ditransfer, selanjutnya bisa dikumpulkan dalam kategori folder atau album tertentu. Urutan tampilan di monitor bisa berdasarkan waktu, pengubahan baru, atau berdasarkan abjad. Selain itu, bila hasil jepretan anda kurang berkenan di hati, bisa diperbaiki lewat fasilitas Edit Picture.

Seperti kebanyakan aplikasi-aplikasi pengolahan foto, Picasa juga dilengkapi fitur untuk mencetak foto, mengirimkan foto lewat e-mail, mengekspor ke folder lain, atau sebagai order untuk dicetak secara online agar hasil cetakannya sekualitas foto lab. Sayangnya, aplikasi secantik ini tidak menyertakan fitur untuk merekam (burn) foto-foto ke media CD, VCD atau DVD. Padahal fitur ini sangat penting pada software album foto, agar momen-momen menarik yang kita potret bisa dinikmati seluruh keluarga atau handai taulan, lewat monitor TV.

Tapi jangan berkecil hati, aplikasi free lainnya memiliki fasilitas seperti ini, silakan download Photo Album 6.0.5, Instant Photo Album 1.2, atau Picture To TV. Dan jangan lupa PC anda harus sudah dilengkapi alat ìpembakarnyaî yaitu CD-RW, atau DVD-RW, dan sediakan juga CD kosongnya.


Akhirnya, Irma terlihat melenggang keluar dari sebuah pusat elektronik terkemuka di Kota Bandung, sambil menenteng sebuah kamera digital mungil nan funky, wajahnya sumringah membayangkan liburan hari raya Idul Fitri tahun ini, bisa sedikit menyombongkan diri dengan sebuah alat canggih, karena di kampungnya baru dia satu-satunya yang punya. (Dede Suhaya)***

No comments:

Post a Comment