"Kepolisian memberikan toleransi bagi pengendara yang mengalami buta warna partial asalkan masih bisa membedakan warna merah, kuning dan hijau." seperti dikutip dari http://jogja.tribunnews.com.
Selain itu penulis juga mengalaminya sendiri, dan tulisan di bawah ini sengaja saya tulis untuk saling berbagi pengalaman yang mungkin bermanfaat bagi teman-teman.
Lima tahun yang lalu saya membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) baru untuk sepeda motor (SIM C). Saat cek kesehatan saya harus melalui tes buta warna dengan gambar bulatan-bulatan berwarna (metode Ishihara). Saat itu hanya 1 hingga 3 gambar yang bisa saya deteksi angka-angka yang ada di dalamnya, selebihnya saya tidak tahu. Menurut petugas kesehatan saat itu saya mengidap buta warna sebagian atau parsial. Alhamdulilah si Mbak petugas kesehatan meloloskan saya dengan memberi surat keterangan kesehatan tersebut dengan memberi nasihat agar saya berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan.
Setelah lima tahun berlalu saya harus memperpanjang lagi SIM C tersebut. Persyaratan untuk memperpanjang SIM ternyata masih harus melalui tahap tes kesehatan. Sebelum masa berlakunya habis, saya coba-coba untuk memperpanjangnya lewat SIM Keliling, yang kebetulan dari informasi di internet ada yang dekat dengan tempat saya ngantor.
Saat cek kesehatan, saya kembali mengalami kesulitan untuk melewati cek buta warna karena masih parsial, dan petugas SIM Keliling pun tidak memproses perpanjangan SIM saya, dia menyarankan saya untuk langsung perpanjangan di Polrestabes Bandung di Jalan Jawa atau ke Polres Cimahi yang ada di Cibabat.
Tetapi saya belum menuruti saran petugas SIM keliling tersebut, saya ingin menyiasatinya dengan membuat surat kesehatan dari klinik, karena menurut beberapa informasi dari beberapa blog/situs, kita bisa membuat sendiri surat kesehatan dari klinik atau puskesmas untuk mengurangi antrean.
Keesokan harinya saya kembali browsing untuk mencari lokasi SIM keliling pada hari tersebut, eh, ternyata lokasinya masih dekat, tepatnya di ITC Kebon Kalapa Jalan Pungkur. Saat orang lain antre tes kesehatan saya langsung daftar dengan surat kesehatan yang saya bawa sendiri. Namun beberapa lama berselang petugas pemeriksa berkas-berkas memanggil saya untuk tes kesehatan lagi, katanya belum lengkap, dan ketakutan saya terbukti lagi karena saya harus tes buta warna lagi di situ dan dinyatakan BW parsial, perpanjangan SIM saya tidak diproses, dan seperti sebelumnya si petugas dengan ramah menyarankan saya untuk memprosesnya di Polrestabes Jalan Jawa.
Akhirnya saya pun menyerah untuk memperpanjang SIM di tempat yang disarankan petugas SIM keliling. Setelah gagal dua kali di SIM Keliling (sebetulnya tiga kali, saya pernah mencoba di SIM outlet khusus Kota Bandung di BTC Jalan Pasteur yang tidak online). Timbul kekhawatiran dalam diri saya, kalau tidak lulus tes ini, apakah SIM saya akan dicabut? (walaupun pencabutan SIM harus melalui proses pengadilan).
Lokasi Polrestabes Bandung tidak terlalu jauh dari kantor saya. Bagian pengurusan SIM ada di samping Polrestabes tersebut lengkapnya gedung ini bernama "Satuan Penyelenggara Administrasi SIM" atau Satpas. Setelah tanya sana tanya sini, perpanjangan SIM ternyata harus didahului tes kesehatan yang lokasinya terpisah dari gedung tersebut, berjarak beberapa meter lewat gang-gang sempit.
Contoh gambar tes buta warna parsial |
Proses selanjutnya seperti biasanya memperpanjang SIM, dimulai dari daftar, bayar-bayar biaya, mengisi formulir (jangan khawatir petugas di sana ramah-ramah dan bersedia untuk membimbing mengisi form tersebut), pemasukan data, difoto hingga akhirnya menerima SIM baru. Saya mencatat seluruh proses tersebut menghabiskan waktu kurang dari 2 jam. Kiatnya, jangan segan-segan untuk bertanya (istilah Sunda-nya alewoh) kepada petugas bila kita tidak tahu atau bingung harus ke loket mana?
Kesimpulan:
1. SIM Keliling tidak memproses peserta yang memiliki kelainan buta warna parsial;
2. SIM Keliling melayani secara online untuk SIM A dan C seluruh Indonesia
3. Surat keterangan kesehatan dari klinik atau puskesmas ternyata tidak efektif untuk perpanjangan SIM Keliling. Sebaiknya langsung buat di tempat.
4. Surat keterangan kesehatan dari klinik atau puskesmas mungkin bisa diterima di SIM outlet;
5. SIM outlet biasanya hanya untuk melayani kota yang bersangkutan (tidak online);
6. Penderita BW parsial masih bisa membuat SIM baru atau perpanjangan SIM di Polres setempat atau Polrestabes di bagian "Satuan Penyelenggara Administrasi SIM" atau Satpas.
Semoga bermanfaat.
Masukkan komentar Anda...senasib,saya jg buta warna parsial.2 kali tes warna waktu masuk stm sama panggilan kerja gagal!!,tapi mungkin saya beruntung,kerjaan masih di terima karena ada koneksi.sama perpanjang SIM udah 2 kali SIM keliling tanpa dites warna..haturnuhun infonya,jadi ga terlalu was2 kalo perpanjang lagi.ternyata ada toleransi.sebenernya masih dag dig dug..hehe
ReplyDeleteYa pak Ahmad, alhamdulilah masih ada toleransi
Deleteidem gan.. hr ini perpanjang sim gagal.. gagal tes warna.. nyesek rasanya.. uda belabelain antri dr pagi.. kt dokter polwan yg cantik.. "bapak buta warna.. perpanjang sim ga bs diproses" aaaah sial..
ReplyDeletethanks infonya..
Pak Adhi semoga lancar perpanjang SIM nya
DeleteAduh gan, ane juga bw parsial nih. Jadi khawatir klo mau perpanjangan sim :')
ReplyDeleteSaya pernah buat SIM,dan saat tes BW saya sudah bilang kalau saya parsial ,tapi petugas tetap tidak mau melayani saya, tapi Alhamdulillah ada kenalan dalam yg baik, yg mau membantu
ReplyDeleteKasus saya juga sama gan. Saya di palembang & tidak mendapatkan toleransi untuk buta warna parsial seperti yang ada di blog ini, sehingga saya terpaksa meminta bantuan kenalan dalam untuk membantu. Masalah BW saya tidak bisa membedakan warna2 gelap yang mendekati warna hitam seperti coklat tua, abu-abu tua, namun sebagian besar rambu2 lalu-lintas tidak mengunakan warna2 tersebut (tapi saya masih bisa mebedakan warna merah, kuning, hibau & biru), jadi seharusnya tidak ada masalah dalam berkendara & membaca rambu2 yang ada.
DeleteKak mohon maaf, saya juga tes sim dan gagal dibuta warna, awalnya saya lancar tapi di 4 gambar terakhir tidak terbaca, boleh minta bantuannya gak kak saya dikota palembang juga, dan gak ada kenalan sama sekali, terimah kasih kak.
DeleteKamu beli buku ishihara. Trus latihan baca
DeleteASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau ☎ 0853-2174-0123, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp ☎ 0853-2174-0123, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
ReplyDelete1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000
yang dibahas apa, promosi apa. joko sembung gak pake celana dalam. gak nyambung mas.
DeleteLah bikin ijazah palsu ?? Dicolok.polisi masuk penjara..
DeleteKasian ini, Pak Sutanto namanya dicatut penipu... ckckck
Deleteom...saya mau nnya nih...saya bisa bedain warna hijau kuning merah biru dll tapi pas di test yang lingkaran itu ga semua bisa dijawab itu termasuk BW apa yah?terus untuk membuat sim baru bisa ga yah?mohon respon nya ya om
ReplyDeleteSama kayak sama itu cuman saya hanya bisa menjawab 5 tes buta warna alhamdulillah lolos jika buta warna nya masih ringan bisa.
DeleteButa warna seperti mantan narapidana..saat kliah ga bebasmilih jurusan, untuk test kerja bumm pasti gagal, perminyakan pasti gagal, pdkt ma cewe ditolak... perpanjang sim aj ditolak...hehehe seperti manusia yg cacat...jgn jgn pantang menyerah allah pasti kasih jalan kl kita berusaha
ReplyDeleteNumpang jawab yaaa, itu termasuknya bw parsial mas, untuk membuat sim tetap tergantung petugas kesehatannya, apakah akan meloloskan atau tdk, tetapi bila melihat peraturan dr kepolisian bw baik parsial maupun total ttp tdk dpt memiliki sim, nah tp smua tergantung petugas kesehatannya berbaik hati meloloskan atau tdk,
ReplyDeleteorang buta warna di diskriminasi bre T_T..
ReplyDeletekita tidak cacat kok bre,, hanya cara pandang kita berbeda dengan mereka yang merasa lebih banyak..
mungkin jika semua orang buta warna, orang yg sehat kita bilang buta warna..
Saya juga BW persial karna gak bisa bedain kalo di kasih plate yang lingkaran suruh nebak cuman beberapa yg bisa di jawab... Mau perpanjangan sim jadi dag dig dug.... rasa cemas" takut.... semoga petugas nya pengertian....
ReplyDeletemungkin harus dimintakan yuridisial review untuk bw partial.
ReplyDeleteSama sy td ke perpanjangan keliling dan ditolak dg ramah dan disuruh ke satlantas untuk cek kesehatan, waktu dipanggil untuk test sy lgsg bilang kalau buta warna dan dkasih toleransi disuruh nyebutin warna kertas kotak2, alhamdulilah akhirnya lolos dan dapat perpanjang sim
ReplyDeleteBuat petisi aja yuk tentang bw ini biar dpt keringanan
ReplyDeletesetuju
Deleteadakah info terbaru yang sudah coba ke sim keliling tahun 2019 dan buta warna parsial? Bagaimana pengalaman terbarunya
ReplyDeletePKI bukan, penganut komunis bukan, teroris bukan. Tapi, tes bumn tidak bisa, buat sim tdk bisa, masuk jurusan kuliah favorit tdk bisa. Apa salah kami?. Kita sama2 bisa melihat dunia yg penuh warna. Hanya bedanya brigthnessnya saja.
ReplyDeleteGue mau judicial review, ada baiknya kita kumpul2 dulu gimana?
ReplyDeleteButa warna full & parsial tdk bisa dapat sim, ini diatur dr aturan kapolri bukan kepres apalagi undang2 , akhir2 ini makin ketat byk yg ditolak , karena itu saatnya kita gugat itu aturan
ReplyDeleteSama saya juga buta warna tapi seletah bisa menjawab 5 tes buta warna alhamdulillah di loloskan karena masih buta warna parsial menurut petugas nya jadi lolos.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya advokat saya bw partial, td saya urus perpanjangan sim A ditolak secara tidak mengenakan di sim keliling, terpaksa saya pakai kenalan org dalem keluar biaya lebih, negara ini sudah terlalu intoleran dan rasis kepada org BW, mari kita kumpulkan massa dan judicial review, kita ini manusia bukan sampah
ReplyDeleteSaya dukung 100% mas, ini termasuk diskriminasi... Padahal sama sama bisa lihat warna cuma beda brightnes nya saja... Jadi kayak mantan napi aja ya... Yg penting kan tau mana itu lampu merah, kuning , ijo... Perlu judicial review
DeleteSenasib mas, bikin sim aja di tolak apalagi melamar kerja. Sedih saya waktu itu pernah di tolak kerja di salah satu perusahaan. Dari situ saya tau kalo saya bw partial. Yuk mari kita buat komunitas, kebetulan saya di jakarta-tangerang!
ReplyDeleteKita cuma buta warna tapi tidak buta huruf kenapa harus dipersulit, siapa sih yang mau keadaan bgini, saya kemaren bikin sim berasa dipermalukan sama petugas kesehatannya sampai meninggikan suara dan bilang bapak kalau tidak bisa nyebutin ini tidak bisa saya loloskan, berasa ditelanjangin didepan orang ramai.
ReplyDeleteSaya barusan perpanjang sim c, saat cek kesehatan, oleh dokternya di bilang BW Parsial, karna sy gagal menyebut 1 angka yg ada di dalam bulat2an warna., tapi alhamdulilah perpanjangan sim nya bisa di proses lbh lanjut dan sdh diterbitkan sim perpanjangannya..
ReplyDeleteKalo saya justru di polrest bandung nggak lolos test ishihara. Disaranin ke outlet sim online yg di kopo square Alhamdulillah nggak ditest kesehatan dlu langsung daftar ktp bayar ke bank foto beres perpanjangan sim nya
ReplyDeleteSaya juga parsial gan, tp saat saya perpanjangan peraturan tsb blm berlaku, jika lama2 semua hal disamaratakan harus tes buta warna, saya pindah negara aja lah. Padahal buta warna juga bkn keinginan saya tp turunan dr kakek saya. Huft
ReplyDeleteTerima kasih informasinya, saya juga mengalami permasalahan yg sama. Saya akan langsung ke polres saja , terima kasih
ReplyDeleteYang domisili di bandung bisa coba di sim outlet yang di kopo square
ReplyDeleteAku pengen bikin sim tapi takut nga bisa bikin karna bw parsial hm gmna dong
ReplyDeleteSaya juga BW pengen bikin sim susah, pengen nyari kerja susah soalnya rata-rata ada tes BW. Padahal kerjaannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan warna. Huft saya pun tidak ingin sebenarnya buta warna, tapi ini merupakan sebuah keturunan dari kakek dan nenek saya
ReplyDeleteHari ini saya ikut test prpanjangn SIM.. hasil nya saya BW Parsial.. mudh2n bsok msh bs lanjut test Psikologi.. dan Lulus prpanjangn SIM. Aamiin
ReplyDeletegagal tes bw parsial,diperpanjanga sim keliling jadi males perpanjang sim,poltabes nya jauh lagi .,
ReplyDeleteGreat and that i have a nifty offer: Can You Hire Someone To Renovate A House home bathroom remodel
ReplyDelete