"Perangkat ini dapat mengkonversi gambar inframerah ke gambar yang jelas dan bobotnya tidak lebih dari berat sebuah kacamata," kata Franky So, seorang ilmuwan di Universitas Florida, Amerika Serikat yang memaparkan teknologi "night vision"-nya dalam sebuah artikel di jurnal Advanced Materials, yang dikutip Discovery News, Senin (26/4).
Kebanyakan perangkat "night vision" yang ada saat ini, menurut Franky, menggunakan listrik dalam jumlah besar hingga ribuan volt, bobotnya berat, dan lensa yang mempertahankan vakum untuk membuat malam menjadi hidup.
Perangkat buatan Franky berbeda jauh, mengganti gelas dengan plastik tipis, menghilangkan vakum dan menggunakan LED organik yang energinya efisien. ***
No comments:
Post a Comment