Tuesday 1 July 2014

Scribus 1.4.4, Cara Hemat Layout Halaman Profesional

PERANGKAT lunak untuk layout halaman atau lebih dikenal sebagai desktop publishing, beberapa tahun terakhir ini selalu saja didominasi oleh dua pemain besar, QuarkXPress dan InDesign. Kedua aplikasi ini memang sudah dikenal kehandalannya untuk menangani berbagai keperluan layout halaman profesional.

Adobe InDesign yang telah mengakuisisi Aldus PageMaker pada 2004, dan mengintegrasikan ke dalamnya, kini sudah mencapai versi InDesign CC yang mengadopsi dan berkreasi di teknologi komputasi awan. Sementara pesaingnya, QuarkXPress, tahun lalu juga telah merilis versi terakhirnya QuarkXPress 10, dengan berbagai fitur menarik seperti Xenon Graphics Engine yang membuat tampilan gambar semakin kinclong.

Namun aplikasi tata letak tampilan (layout) bukan hanya QuarkXPress dan InDesign, banyak software untuk keperluan tersebut, sebut saja PagePlus, Microsoft Publisher, Print Shop, PageFocus, dan PageStream.  Namun tidak banyak aplikasi-aplikasi tersebut yang bisa didapatkan de­ngan cuma-cuma alias gratis.

Di antara sekian banyaknya aplikasi desktop publishing (DTP) yang berbayar, ada salah satu atau mungkin satu-satunya aplikasi DTP open-source  yang bisa menjadi solusi untuk menghemat anggaran pembelian perangkat lunak.

 Belum lama ini, tepatnya 29 Mei 2014, Tim Scribus secara resmi meluncurkan Scribus 1.4.4 sebagai aplikasi yang stabil, dan tersedia secara free untuk diunduh di situs resminya www.scribus.net.

Scribus dibangun menggunakan toolkit Qt (bahasa C++) versi bebas, dan pertama kali muncul pada 2003, sebagai software yang dirilis dengan lisensi GNU GPL yang bisa diunduh secara gratis, sebagai alternatif mudah dan murah namun handal untuk keperluan layout halaman penerbitan, seperti pembuatan majalah, surat kabar, buku, poster, newsletter, brosur, undangan, flyer, dll. Yang selama ini selalu diidentikan dengan penggunaan aplikasi berat, rumit, dan mahal.

Scribus dikenal selain berlisensi open-source, artinya bebas untuk digunakan, didistribusikan, atau dikembangkan, juga bersifat lintas platform (cross-platform), bisa dijalankan dalam berbagai sistem operasi, seperti  Windows, Linux, Mac OS X, atau sistem operasi lainnya.



Tool Scribus dirancang sebagai alat bantu layout yang fleksibel, mudah digunakan dan dimengerti, namun juga menawarkan fitur-fitur untuk penerbitan profesional seperti pengaturan separasi warna CMYK (cyan, magenta, yellow, black), manajemen warna ICC (International Color Consortium), kemudahan pembuatan output PDF, dan impor/ekspor dokumen format EPS (encapsulated postscript).
Scribus juga telah mendukung PostScript hingga level 3, juga font embedding dan sub-setting menggunakan font-font seperti TrueType, Type 1 dan OpenType.

Meskipun rilis terbaru ini hanya perubahan kecil dari versi Scribus 1.4.3 ke 1.4.4, namun ada sejumlah perubahan yang signifikan. Versi anyar ini telah menambahkan dukungan untuk ekspor dokumen dalam format PDF/X-1a, juga memperbaiki penanganan image, dan sejumlah fitur untuk memperbaiki stabilitas.

Dengan dukungan PDF/X-1a, ini berarti pengguna bisa mengekspor dokumen Scribus sebagai file PDF dengan seluruh font embedded dan image warna CMYK atau spot.

Sebuah script baru telah ditambahkan yang memungkinkan pengguna secara cepat dan mudah melakukan perataan gambar (align image) di dalam frame. Batas-batas halaman (page borders) juga kini digunakan sebagai garis pembantu (guides), yang memungkinkan pengguna melakukan Snap to Guides.

Scribus 1.4.4 juga menjanjikan perbaikan untuk penanganan transparansi (transparencies) dalam file-file TIFF buatan Photoshop, sementara para pengguna Mac bisa mendapatkan kemampuan ekspor dokumen dalam berbagai format bitmap.

Versi 1.4.4 juga menambahkan dukungan penuh untuk OpenICC Directory Proposal, dan juga mengintegrasikan palet warna CMYK yang dibuat oleh Newspaper Association of America (NAA) untuk iklan suratkabar.

Rilis baru ini juga menjanjikan berbagai  peningkatan, perbaikan bug untuk penyesuaian de­ngan Windows 8, sementara masalah antarmuka pengguna dan tampilan canvas juga telah bisa dipecahkan. Bug yang menyebabkan crash juga telah diperbaiki.

Ghostscript
Meskipun tersedia secara cuma-cuma, penginstalannya mudah, dan membutuhkan spesifikasi komputer yang tidak terlalu tinggi, Scribus, seperti halnya software-software lainnya tidak terlepas dari berbagai kelemahan dan kekurangan. Salah satu isu yang paling krusial pada Scribus adalah ketergantungannya pada Ghostscript.

Ghostscript (GS) adalah sekumpulan software interpreter (penerjemah) bahasa PostScript, de­ngan kemampuan untuk mengkonversi file-file bahasa PostScript ke berbagai format raster, dan menampilkannya di layar, serta mencetaknya pada printer. Ghostscript juga sebagai interpreter untuk file PDF.

Tanpa Ghostscript, Scribus hanya berfungsi setengahnya. Untuk keperluan pracetak, Ghostscript ini mutlak harus ada, dalam Scribus GS berfungsi untuk Print Preview (tampilan sebelum dicetak) dan untuk mengimpor EPS ke dalam frame/box gambar. GS harus diinstal atau diintegrasikan ke dalam Scribus dengan versi yang sesuai. Karena Scribus harus mampu menemukan GS versi terbaru untuk bekerja secara penuh.

Di sinilah masalahnya, pengguna pemula sering merasa frustrasi mencari Ghostscript yang sesuai de­ngan Scribus yang dimiliki. Dan bila akhirnya ditemukan, diunduh, dan diinstalasi, Scribus belum tentu bisa mendeteksinya saat dijalankan, dan pengguna harus memberikan path yang sesuai.

Selain ketergantungannya pada Ghostscript, Scribus juga tidak kompatibel dengan aplikasi DTP berbayar seperti QuarkXPress dan InDesign. Scribus tidak bisa membuka file dari kedua aplikasi tersebut. Penyebabnya mungkin ada hubungannya dengan hak cipta yang tidak boleh dilanggar.

Scribus memang mengambil pendekatan yang berbeda dari paket DTP lainnya, sehingga bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan aplikasi berbayar semacam QuarkXPress , InDesign, PagePlus dan semacamnya, jangan berharap lebih produktif dari sebelumnya, akan butuh waktu untuk mempelajari dan membiasakannya. Untungnya, ada banyak dokumentasi, manual dan bantuan secara online yang bisa kunjungi sewaktu-waktu.***


1 comment:

  1. saya pengguna baru scribus :) kayaknya saya semakin tertarik dengan scribus, walaupun sambil dibarengin dengan sofware lain :) ini ada 3 tutorial scribus pertama saya dalam bahasa Indonesia http://www.kalapahejo.com/2015/03/tutorial-scribus-bahasa-indonesia.html

    ReplyDelete